Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat karena investor mencerna data ekonomi terbaru lebih baik dari yang diharapkan. Di antaranya, penjualan ritel dan layanan makanan di AS naik 0,4% pada Agustus dengan nilai USD526,1 miliar. Capaian tersebut meningkat 4,1% dibandingkan periode Agustus 2018.
Baca Juga: Rupiah Kembali Merosot ke Level Rp14.000 per USD
Selain itu, penguatan dolar didorong juga oleh pengeluaran yang lebih tinggi pada kendaraan bermotor dan suku cadang, serta bahan bangunan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1006 dari USD1,1069 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2424 dari USD1,2479 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6868 dari USD0,6881.
(Feby Novalius)