JAKARTA - PT Petrokimia Gresik menyiapkan strategi untuk menghadapi kemungkinan berubahnya kebijakan terkait wacana pengalihan subsidi pupuk. Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) ini pun memperkuat pasar retail komersial.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi, menjelaskan, saat ini sedang melakukan transformasi bisnis dengan sasaran untuk memperluas pangsa pasar (market share) dan menjadi pemain utama (dominant player) di sektor retail komersil.
Baca Juga: Musim Tanam, Stok Pupuk Subsidi Jabar-Banten Dipastikan Aman
“Kami ingin memperkuat barisan produk komersil kami, di mana saat ini Petrokimia Gresik baru menguasai sekitar 10-15% market share pupuk NPK retail komersil di Indonesia,” ujar Rahmad, dalam keterangannya, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan karena sejak 2.000, Petrokimia hingga kini telah memiliki 8 unit pabrik NPK dengan kapasitas produksi 2,7 juta ton per tahun. Selain itu, perseroan juga meluncurkan pupuk retail komersil NPK Petro Ningrat serta kantong pupuk non-subsidi dengan desain baru.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Jamin Stok Pupuk Bersubsidi saat Musim Tanam
Adapun pupuk yang diluncurkan hari ini adalah NPK Petro Ningrat 12-11-20 dengan kemasan 20kg. Pupuk ini secara spesifik diperuntukan bagi tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan.