JAKARTA - Semua negara sekarang ini berebut arus modal masuk atau investasi agar ada capital inflow dari negara lain ke negaranya.
Baca Juga: Mimpi Presiden Jokowi Jika Investasi Rp708 Triliun Berhasil Masuk
Begitu juga Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Pemerintah ingin ada arus modal masuk karena secara teori dengan makin banyak yang masuk maka peredaran uang juga akan makin naik sehingga akan memberikan dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
”Begitu juga dengan provinsi, begitu juga dengan kabupaten, begitu juga dengan kota, sama. Semakin banyak arus modal masuk akan semakin banyak perputaran uang di provinsi itu, akan banyak perputaran uang di kabupaten itu, akan semakin banyak perputaran di kota-kota yang kita miliki,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir setkab, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Ada Investasi Rp708 Triliun Berhenti di Depan Pintu
Dengan makin banyaknya perputaran uang karena arus modal atau investasi yang juga masuk, menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi akan meningkat, sehingga semua negara sekarang berebutan agar arus modal masuk ke negara-negara masing-masing.
”Di negara kita sekarang ini PDB ekonomi kita APBN itu hanya mempengaruhi 16%. Kecil sekali APBN ini mempengaruhi PDB ekonomi, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, hanya 16%. Kalau ditambah APBD, APBD plus APBN itu hanya berpengaruh 23% terhadap ekonomi kita,” tutur Presiden.
Artinya, sambung Presiden, 77% itu yang menggerakkan adalah dunia usaha dan swasta. ”Betapa peran penting dunia usaha dan swasta ini dalam membuka lapangan kerja. Terhadap pengaruhnya juga juga terhadap PDB ekonomi kita,” tambahnya.