Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kredit Perbankan Tercatat 6,1% pada Januari, Kredit Macet 2,77%

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 05 Maret 2020 |19:31 WIB
Kredit Perbankan Tercatat 6,1% pada Januari, Kredit Macet 2,77%
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut wabah virus korona (Covid-19) berdampak pada kinerja perbankan. Sebab, aktivitas produksi dalam negeri terganggu akibat pelaku industri yang kekurangan pasokan bahan baku dari China.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan tergganggunnya industri membuat penyaluran kredit melambat. Data OJK menunjukkan, pertumbuhan kredit per Januari 2020 tercatat 6,10% secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Juga: BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Kredit Bank Jadi 9%, Ada Apa?

Hal ini juga berimbas pada angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Tercatat hingga Februari, angka NPL mencapai 2,77%.

"(NPL) naik itu karena faktornya banyak, salah satu faktornya kreditnya kan turun. Kredit turut maka sedikit kelihatan meningkat, tapi itu bukan quality-nya lho ya," ujarnya saat ditemui di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Baca Juga: Ketua OJK Ingatkan Perbankan Hindari Risiko Kredit

Sementara itu Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar mengatakan hingga saat ini dampak virus corona terhadap rasio kredit macet perseroan belum terasa. Meskipun begitu, para pelaku industri harus segara melakukan langkah antisipasi agar kinerja bank tak terdampak korona.

“So far belum ada (dampak penurunan), tapi action sudah harus diambil, restrukturisasi, panjang kredit. Saya yakin belum ada kredit yang macet tapi kita antisipasi ke sana iya,” kata Royke.

Di sisi lain, Direktur Utama Bank BRI Sunarso menyebut perbankan nasional sudah terampil menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi global. Oleh karena itu, pihaknya tetap optimis industri bank akan tetap tumbuh ditengah perlambatan ekonomi global.

“Situasi seperti ini sudah sering dan kita sudah selalu siap stress testing dan situasi ini sudah sangat diantisipasi. Kita tetap optimis karena melalui kolaborasi dan kebijakan,” ucap Sunarso.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan dampak virus corona terhadap industri perbankan belum begitu berpengaruh signifikan terhadap kredit miliknya. Meskipun begitu, pihaknya masih terus mengantisipasi dampak penyebaran virus corona di dunia terhadap bisnis penyaluran kredit valasnya.

“Untuk sementara waktu ini memang belum sangat dalam pengaruhnya (virus corona) tapi kita terus antisipasi dan kerja sama diperlukan untuk nasabah,” kata Tigor.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement