JAKARTA - Gula menjadi salah satu bahan pangan yang harganya sedang mahal, karena stoknya menipis. Maka dari itu, pemerintah menambah jumlah kuota impot gula konsumsi sebanyak 550 ribu ton.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan, saat ini pemerintah sedang mempercepat impor gula konsumsi. Di mana dalam waktu dekat akan tiba 216 ribu ton gula impor.
"Gula memang agak berkurang. Kami pemerintah sedang melakukan penambahan pasokan. Akhir bulan ini impor yang sudah kami berikan 216 ribu ton dari izin impor 550 ribu ton. Artinya kebutuhan nasional 1 bulan sebesar 229 ribu ton, jadi cukup unuk kebutuhan bulan Juni," ujarnya, dalam telekonferensi, Rabu (25/3/2020).
Selain itu, dalam upaya mempercepat pasokan gula dalam negeri, akan diubah gula rafinasi untuk kebutuhan industri makanan dan minuman (mamin) sebanyak 250 ribu ton. Ini akan diolah menjadi gula kristal putih.
"Gula rafinasi ini sudah berada di pabrik-pabrik di Indonesia jadi tidak membutuhkan waktu, sedang dalam proses beberapa produsen rafinasi 250 ribu ton menjadi kristal putih sesuai standar konsumsi mayarakat," ujarnya.