JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus berupaya mendampingi dan mendukung keberlangsungan industri kecil dan menengah (IKM) dalam menghadapi dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Untuk itu, Kemenperin mengidentifikasi segala tantangan yang dihadapi IKM di segala sektor, salah satunya yakni IKM automotif yang kontribusinya cukup besar bagi pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi IKM komponen dan suku cadang, di antaranya adalah harga bahan baku yang lebih mahal, karena pengaruh kurs dolar.
Baca Juga: Lawan Covid-19, Industri Automotif Diminta Produksi Ventilator
Kemudian, langkanya ketersediaan masker dan penyanitasi tangan, serta mahalnya termometer infra merah dan peralatan semprot disinfektan, mengingat peralatan tersebut dibutuhkan untuk menjalankan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan produksi untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami sudah membuat matriksnya, apa saja yang dibutuhkan oleh setiap pelaku IKM di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di lansir dari laman Kemenperin, Senin (6/4/2020).
Dari data yang dihimpun Kemenperin, IKM komponen dan suku cadang automotif pendukung masih tetap berproduksi, meskipun sebagian besar mengalami penurunan permintaan dari vendor, Agen Pemegang Merek (APM), hingga pelanggan, di mana tingkat ketergantungannya sangat tinggi.