JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebut mata uang Rupiah sudah terdepresiasi sebesar 8,9% terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga hari ini. Akan tetapi, mata uang Garuda sudah lebih baik dibanding kondisi pada Maret lalu.
"Rupiah sudah lebih menguat dibanding Maret lalu. Meskipun secara year to date (ytd), masih terdepresiasi sebesar 8,9%," ujar dia pada telekonferensi di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Baca Juga: Rupiah Berhasil Menguat ke Rp14.995/USD
Kemudian, lanjut dia, pada April, kondisi mata uang Rupiah sudah menemukan perspektif baru di tengah pandemi virus vorona. Namun, pihaknya, masih mewaspadai sejumlah hal yang dapat mengguncang Rupiah.
"Apabila dibandingkan volatilitas yang terjadi bulan Maret, bulan April relatif sudah agak lebih menemukan suatu presfektif baru. Meskipun kita tidak underestimate bahwa gejolak mungkin masih akan terus terjadi karena ketidakpastian Covid-19 masih berjalan," ungkap dia.