JAKARTA – The Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada level terendah mendekati nol di tengah meningkatnya dampak Covid-19 terhadap perekonomian. The Fed memproyeksikan suku bunga tetap pada tingkat level saat ini hingga 2022.
"Krisis kesehatan publik yang sedang berlangsung akan sangat membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi dalam waktu dekat, dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah," kata The Fed dilansir dari Xinhua, Kamis (11/6/2020).
Baca juga: Ekonomi AS Turun 4,8% pada Kuartal I, Terburuk Sejak 2008
Mengingat perkembangan ini, komite memutuskan untuk mempertahankan kisaran suku bunga acuan 0% hingga 0,25%.
"Virus dan langkah-langkah tegas yang diambil untuk mengendalikan penyebarannya telah menyebabkan penurunan tajam dalam kegiatan ekonomi dan lonjakan kehilangan pekerjaan," kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam konferensi pers virtual.
"Indikator pengeluaran dan produksi anjlok pada bulan April, dan penurunan PDB riil pada kuartal saat ini cenderung menjadi yang paling parah dalam catatan," kata Powell.
Baca juga: Ramalan BI: The Fed Tak Akan Naikkan Suku Bunga hingga 2020
Dia mencatat, hampir 20 juta pekerjaan hilang sejak Februari, ini menunjukkan bahwa peningkatan pengangguran telah sangat parah bagi pekerja berupah rendah, untuk wanita, dan untuk Afrika Amerika dan Hispanik.
Powell mengatakan beberapa indikator dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan stabilisasi atau bahkan rebound moderat di beberapa segmen ekonomi, seperti barang dagangan ritel dan penjualan kendaraan bermotor, dan pengangguran turun karena beberapa pekerja kembali ke pekerjaan mereka dari PHK sementara.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)