JAKARTA - Suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) turun 25 basis poin menjadi 3,75%. Penurunan bunga acuan pun diharapkan dapat membuat laju bunga simpanan lebih rendah.
Dengan demikian, kata Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira, penurunan suku bunga ini berdampak pada berpindahnya dana deposan di perbankan ke investasi secara riil.
Baca Juga: Suku Bunga BI Turun Kencangkan Laju Pertumbuhan Kredit
"Intermediasi perbankan diperkirakan akan membaik khususnya terkait kinerja pertumbuhan kredit," kata dia, Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Dia menuturkan, biaya pinjaman juga bisa lebih rendah. Sehingga, pelaku usaha bisa memanfaatkan kredit perbankan untuk meningkatkan ekspansi usaha pada tahun 2021.
Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75%
"Bunga acuan yang menurun merupakan insentif bagi sektor riil,"sebut Bhima. Dalam RDG BI kedepan, lanjut dia, akan ada peluang penurunan bunga acuan masih terbuka 25 bps lagi sehingga BI 7DDR diperkirakan menjadi 3.5%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan menurunkan BI Rate mempertimbangkan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung penyediaan likuiditas, termasuk dukungan Bank Indonesia kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN Tahun 2020," kata Perry.