Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tesla Jadi Investasi di RI? Menko Luhut: Sampai Hari Ini Kita Masih Bicara

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 25 Februari 2021 |11:09 WIB
Tesla Jadi Investasi di RI? Menko Luhut: Sampai Hari Ini Kita Masih Bicara
Menko Luhut (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan masih terus bernegosiasi dengan Tesla perihal rencana investasi di Indonesia.

Luhut mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk industri mobil listrik dan pendukungnya. Seperti untuk kerangka mobil dan baterai listrik, Indonesia punya nikel, tembaga dan bauksit.

"Jadi, mereka (Tesla), melihat potensi kita. Dan sampai hari ini kita masih bicara," ujar dia dalam webinar secara virtual, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga: Soal Investasi Tesla, Menko Luhut: Kami Tidak Pernah Bicara Pabrik Mobil 

Dia juga menjelaskan adanya perjanjian di mana isu negosiasi tidak boleh diungkapkan kepada publik (Non-Disclosure Agreement/ NDA). Maka itu pihaknya tidak bisa merinci apa saja yang tengah dibicarakan.

"Akan tetapi, selama ini kita tidak pernah mengatakan bahwa Tesla akan berinvestasi di pabrik mobil listrik di Tanah Air," ungkap dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menepis kabar bahwa perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla menolak investasi di Indonesia. Dia optimis bahwa negosiasi investasi dengan Tesla masih berjalan.

Dia menjelaskan bahwa proses negosiasi Tesla awalnya dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

"Saya akan coba untuk komunikasi dengan Pak Menko informasinya sejauh apa terakhir. Namun ingin menyampaikan begini, ini kan masih nego, nggak ada yang hengkang, kalau hengkang itu kan sudah tiba baru pergi, ini masih berproses," kata dia dalam konferensi pers virtual.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement