JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan implementasi revolusi industri 4.0 tidak akan menghilangkan tenaga manusia dengan mesin atau robot. Justru, industri 4.0 akan membuka lapangan pekerjaan.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional ( KPAII) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto mengatakan bahwa pemahaman terkait industri 4.0 banyak yang keliru.
"Banyak orang yang mengira bahwa dengan industri 4.0 akan mengurangi banyak tenaga manusia atau menggantikan dengan mesin. Padahal menambah jumlah tenaga kerja," katanya dalam diskusi FMB9 secara virtual, Senin (5/4/2021).
Baca Juga:Â Mantan Menteri Jokowi Buka-bukaan Ancaman Robot bagi Tenaga Kerja RIÂ
Dia memaparkan, bahwa implementasi industri menambah tenaga kerja dari 20 juta menjadi 30 juta pada 2030. Dengan begitu akan ada 10 juta lapangan kerja baru ke depannya.
"Jika kita betul-betul memanfaatkan teknologi, kita justru akan membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja," terangnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, sumber daya manusia tentu juga harus bertransformasi. Sehingga kompetensi yang ada bisa menyesuaikan dengan teknologinya.
"Kita harus aware dulu apa itu industri 4.0. Kemudian bagaimana kita memberi kompetensi yang baru kepada mereka," jelasnya.