Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Vaksin Janssen Belum Bisa Dikirim ke RI, Kenapa?

Fariza Rizky Ananda , Jurnalis-Selasa, 25 Mei 2021 |19:04 WIB
Vaksin Janssen Belum Bisa Dikirim ke RI, Kenapa?
Vaksin Covid-19 (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah mencatat supply vaksin Covid-19 hasil produksi perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), Janssen, belum bisa dikirim ke Indonesia pada 2021. Pengiriman sendiri baru dilakukan pada 2022 mendatang.

"Janssen mereka sudah bilang bahwa untuk 2021 mereka belum memiliki supply untuk Indonesia, baru akan dimulai pada 2022," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, Selasa (25/5/2021).

Meski begitu, dia enggan membeberkan alasan utama distribusi vaksin tidak dilakukan tahun ini.

Baca Juga: Jokowi: 21.616 Dosis Vaksin Gotong Royong Sudah Diberikan ke Pekerja

Vaksin Janssen sendiri diklaim memiliki tingkat efektivitasnya hingga mencapai 72 persen hanya dengan satu kali suntikan. Dimana, dari hasil uji coba di Amerika Serikat, vaksin ini memiliki tingkat efektivitas 57 persen untuk melawan varian baru virus corona Covid-19 di Afrika Selatan.

Dalam kesempatan yang sama, Honesti membeberkan kendala utama jenis vaksin di Indonesia yang belum masuk dalam syarat pelaksanaan haji yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi. Syarat tersebut adalah sertifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Menko Airlangga: Pemerintah Pastikan Mutu & Keamanan 8 Juta Vaksin Sinovac yang Tiba Hari Ini

Ihwal jenis vaksin di Indonesia yang sudah mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari WHO, tercatat baru Sinopharm. Namun, vaksin ini baru digunakan dalam program vaksinasi gotong royong. Sementara Sinovac sendiri akan menerima EUA pada pekan kedua Juni 2021 mendatang.

"Memang kita sedang berproses, seperti Sinopharm itu sudah mendapat EUA dari WHO. Sinovac juga lagi berproses dan kemarin kami masih berkomunikasi dengan Sinovac memang ada satu data lagi yang diminta WHO, tapi mereka optimis minggu pertama atau kedua Juni mereka akan melakukan EUA dari WHO," tutur dia.

Bio Farma pun memberikan opsi kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) agar calon jamaah haji Indonesia diberikan vaksin Astrazeneca. Meski mereka sudah divaksinasi melalui vaksin Sinovac.

Opsi itu didasarkan pada pertimbangan bahwa Astrazeneca telah memperoleh sertifikasi WHO. Dan tercatat ada 1.389.600 dosis vaksin jadi AstraZeneca sudah ada di Bio Farma.

"Kita memiliki vaksin Astrazeneca juga, ini mungkin menjadi opsi, tinggal diatur bagi jamaah yang mungkin sempat mendapat vaksinasi yang Sinovec mungkin kita bisa diskusikan dengan BPOM dan Komnas KIPI apakah mereka bisa boleh diberikan vaksinasi Astrazeneca? Tapi ini ada pertimbangan yang diberikan oleh ahlinya, kami hanya memberikan semacam opsi saja," tutur dia.

Saat ini vaksinasi Covid-19 yang diperbolehkan pemerintah Arab Saudi mencakup vaksin yang diproduksi oleh produsen farmasi asal Eropa dan Amerika Serikat (AS). Misalnya, vaksin Pfizer, Moderna, dan Astrazeneca, serta vaksin Janssen.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement