Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Erick Thohir Usul PMN Rp7 Triliun untuk BNI

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Kamis, 08 Juli 2021 |15:25 WIB
Alasan Erick Thohir Usul PMN Rp7 Triliun untuk BNI
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Kementerian BUMN)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2022 mencapai Rp7 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, dana segar tersebut akan digunakan emiten untuk mengembangkan bisnis dan penguatan modal guna meningkatkan modal tier I dan capital adequacy ratio (CAR).

"BNI ini ada pengembangan bisnis, saya rasa nanti para Wamen (Wakil Menteri) bisa menjelaskan hal ini," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (8/7/2021).

Baca Juga: BNI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Ini Syaratnya

Untuk 2021, pemegang saham pun mengusulkan PMN Tambahan untuk tiga BUMN sebesar Rp33,9 triliun. Adapun ketiga perusahaan pelat merah itu adalah PT Waskita Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Hutama Karya (Persero) atau HK.

Erick mencatatkan, Waskita Karya membutuhkan dana segar senilai Rp7,9 triliun, KAI Rp7 triliun, sementara Hutama Karya sebesar Rp19 triliun.

Baca Juga: 5 Fakta Nasabah Ini Dapat Uang Kaget Rp1,5 Juta, Diduga Pinjol Salah Kirim

Untuk Waskita, anggaran tersebut akan digunakan perseroan untuk mengadakan sejumlah proyek infrastruktur yang berasal dari penugasan pemerintah. Erick menyebut, PMN sangat dibutuhkan perseroan untuk merealisasikan tugas-tugasnya. Sebab, permodalan perusahaan sudah dialokasikan ke Tol Trans Jawa yang sebelumnya mangkrak.

"Kita tahu banyak sekali pada saat itu tol-tol di Jawa itu dalam kondisi mangkrak sehingga Waskita harus mengambil alih, sehingga hari ini kita bisa nikmati jalan tol yang tembus di seluruh Jawa. Tentu hal ini ada konsekuensi dari pada permodalannya sendiri," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement