Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Berjangka Turun Jelang Rilis Data Inflasi

Antara , Jurnalis-Selasa, 13 Juli 2021 |07:12 WIB
Harga Emas Berjangka Turun Jelang Rilis Data Inflasi
Harga Emas (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas berjangka turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas tertekan oleh dolar yang lebih kuat ketika para investor bersikap hati-hati menantikan data inflasi AS yang dapat mempengaruhi alur waktu Federal Reserve untuk mengurangi pembelian obligasinya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD4,7 atau 0,26% menjadi ditutup pada USD1.805,90 per ounce, dilansir dari Antara, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga:  Harga Emas Antam Stagnan, Masih Dijual di Rp950.000/Gram

Emas juga berada di bawah tekanan jual setelah membukukan kinerja terbaiknya dalam tujuh minggu, menurut analis pasar. Emas terangkat 1,53% sepanjang minggu lalu, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut dan kenaikan paling tajam sejak pekan yang berakhir 21 Mei.

Laporan indeks harga konsumen (IHK) AS yang diawasi secara ketat akan dirilis pada Selasa waktu setempat. Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan akan bersaksi di depan Kongres pada Rabu (14/7/2021) dan Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Harga Emas Kian Mahal Dipicu Kekhawatiran Covid-19 Varian Delta

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, merujuk pada data IHK dan dampaknya terhadap kebijakan Fed.

Jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan merasa sedikit kurang cenderung untuk mengurangi pembelian asetnya yang seharusnya menguntungkan emas, tetapi jika The Fed khawatir tentang inflasi, kemungkinan besar akan "menginjak pedal rem", menekan emas, tambah Meger.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen inti AS akan naik 0,4% pada Juni. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama sainggannya naik 0,1% membuat harga emas lebih mahan untuk pemegang mata uang lainnya.

Analis di JP Morgan menyatakan dalam catatan mingguannya bahwa sikap hati-hati investor emas dibenarkan mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil yang terus meningkat dan dolar didukung di sekitar level saat ini hingga akhir tahun ini.

Bank tersebut memperkirakan emas rata-rata akan mencapai 1.686 dolar AS per troy ounce tahun ini. Pelaku pasar tampaknya melihat lonjakan kasus varian Delta dari virus corona di beberapa negara telah terlewati.

Tampaknya sangat tidak mungkin bahwa varian Delta akan memiliki dampak ekonomi yang luas, sehingga permintaan safe-haven untuk emas dan perak tidak mungkin meningkat dalam jangka pendek, kata Carsten Menke, analis pada Julius Baer.

Logam mulia lainnya, p​​​erak untuk pengiriman September naik 0,5 sen atau 0,02%, menjadi ditutup pada USD26,239 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD27,30 atau 2,49%, menjadi ditutup pada USD1.123 per ounce.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement