Sementara itu, aset perseroan naik 23,16% menjadi Rp63,875 triliun. Hal itu dipicu membengkaknya sebesar 58,26% utang obligasi jangka panjang menjadi Rp18,271 triliun dan utang bank jangka panjang yang melonjak 567,17% menjadi Rp3,089 triliun.
Kemudian arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp385,48 miliar, atau membengkak 50,39% dibandingkan semester I 2020 yang tercatat sebesar Rp256,67 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)