JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT PLN (Persero) menghentikan proyek yang tidak penting. Hal ini agar PLN bisa menjaga kondisi keuangan melalui penghematan belanja modal atau capital expenditure (capex).
"Tidak ada lagi proyek aneh-aneh supaya cashflow bisa sustain. Setop permainan proyek-proyek yang tidak penting," ujar Erick Thohir, Jakarta, Kamis (12/8/2021).
Erick mengatakan, dengan kondisi keuangan utang PLN sebesar Rp500 triliun ditambah harus mengubah pembangkit listrik menjadi energi terbarukan maka dana yang akan dibutuhkan cukup besar.
"Ditambah lagi penugasan dari pemerintah yang hari ini kompensasi subsidi yang kita lakukan. Tidak ada jalan lain kita harus melakukan terobosan yang luar biasa," katanya.
Untuk itu, Erick Thohir mengatakan, PLN harus melakukan efisiensi dan terobosan dalam memperbaiki tata kelola keuangan perusahaan agar makin sehat. Saat ini PLN sudah bisa menekan capital expenditure (capex) hingga 24%.
"Kesehatan PLN menjadi penting karena kita semua butuh listrik. Kalau PLN sakit, ya kita semua sakit. Jadi transformasi yang kita dorong tidak lain kebersamaan PLN menjadi tulang punggung," ujarnya.
Erick melanjutkan, utang PLN yang mencapai Rp500 triliun harus dilakukan refinance dengan bunga yang lebih murah sehingga memperkuat arus kas PLN. "Saya dapat laporan Rp30 triliun dari refinancing. Ini akan kita tingkatkan terus," ungkapnya.
Baca Selengkapnya: Utang Rp500 Triliun, Erick Thohir Minta PLN Jangan Ada Lagi Proyek Aneh, Stop yang Tak Penting!
(Dani Jumadil Akhir)