Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenkeu Serap Rp30 Triliun dari Lelang 7 SUN

Antara , Jurnalis-Rabu, 18 Agustus 2021 |16:57 WIB
Kemenkeu Serap Rp30 Triliun dari Lelang 7 SUN
Pemerintah serap Rp30 triliun dari lelang SUN (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyerap Rp30 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana. Adapun penawaran yang masuk mencapai Rp77,07 triliun.

Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi lelang ini mendekati target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp33 triliun.

Baca Juga: Lelang SUN, Sri Mulyani Raih Rp34 Triliun

Untuk seri SPN03211118, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,8176%. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 18 November 2021 mencapai Rp5,115 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,8% dan imbal hasil tertinggi 3,0%.

Untuk seri SPN12220819, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,074%. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 19 Agustus 2022 mencapai Rp8,0 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,04% dan imbal hasil tertinggi 3,34%.

Baca Juga: Diborong Masyarakat, Sri Mulyani Sebut Investasi Surat Utang seperti Belanja Online

Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,2772%. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp18,17 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,25% dan imbal hasil tertinggi 5,45%.

Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,29997%. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp25,22 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,26% dan imbal hasil tertinggi 6,5%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement