JAKARTA - Aktivitas penerbitan surat utang di pasar modal Indonesia terus menggeliat.
Hingga 14 Februari 2025, nilai penerbitan efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) telah mencapai Rp15,3 triliun.
Angka ini berasal dari 13 emisi yang diterbitkan oleh 11 perusahaan, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (15/2/2025).
Selain penerbitan yang telah terealisasi, masih terdapat antrean 15 emisi lainnya yang tengah dalam proses. Sementara sebanyak 12 perusahaan telah masuk dalam pipeline penerbitan.
“Sampai dengan 14 February 2025 terdapat 15 emisi dari 12 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Sabtu (15/2).
Dari sisi sektor, penerbitan surat utang ini berasal dari beragam industri. Sebanyak 3 perusahaan masing-masing berasal dari sektor bahan baku, energi, dan sektor keuangan.
Sementara itu, sektor konsumer nonsiklikal menyumbang 2 perusahaan, dan satu lainnya berasal dari sektor konsumer siklikal.
Adapun sepanjang pekan ini, BEI juga kedatangan 2 sukuk dan 4 obligasi. Berikut daftarnya
Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap IV Tahun 2025 diterbitkan oleh PT Medco Power Indonesia bernilai Rp1,15 triliun.