JAKARTA - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) fokus menyelesaikan restrukturisasi. Hal ini dilakukan demi menjaga keberlangsungan usaha di tengah gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh PT Maybank Indonesia Tbk.
“Perseroan terus melibatkan Maybank Indonesia dalam setiap komunikasi yang dibangun dengan bank-bank lenders sindikasi dan bilateral, sehubungan dengan skema restrukturisasi tersebut," kata Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono.
Baca Juga: Dear Investor! Ini Daftar 17 Saham dalam Pemantauan Khusus, dari PBRX hingga Sritex
Dia menyebut, hingga saat ini belum ada putusan apapun terkait permohonan pailit dari Maybank Indonesia. Fitri juga mengakui, belum mengetahui secara pasti kapan pekiraan putusan final dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Namun, lanjutnya, perseroan memastikan akan selalu hadir memenuhi panggilan di setiap sidang yang dijadwalkan dan menjalankan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan PN Jakarta Pusat.
"Sejak diajukannya permohonan pailit oleh Maybank pada 2 Agustus 2021, perseroan telah menghadiri beberapa kali sidang yang digelar di pengadilan niaga pada PN Jakarta Pusat," ucap dia.
Baca Juga: Produksi APD hingga Masker, Pan Brothers Bidik Cuan Rp282 Miliar
Lalu pada sidang tanggal 9 September 2021, dengan agenda pengajuan bukti kreditur lain dari Maybank, pihak Maybank memohon penundaan ke majelis hakim karena belum dapat mengajukan atau menghadirkan bukti kreditur lain.
Kemudian pada sidang 23 September, Maybank menyatakan ke majelis hakim tidak akan menghadirkan kreditur lain. Adapun sidang terakhir yang dihadiri PBRX pada Kamis (30/9/2021), dengan agenda pengajuan bukti tertulis dari perseroan.
"Kami telah mengajukan seluruh bukti tertulis tanpa ada bukti pending maupun catatan dari majelis hakim. Secara garis besar, bukti tertulis yang kami ajukan merupakan bukti yang sama dengan perkara PKPU terdahulu," tuturnya.
Perseroan juga mengajukan bukti permohonan PKPU Maybank untuk membuktikan persamaan sengketa antara perkara kepailitan ini dengan perkara PKPU sebelumnya. Adapun sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada Kamis, 14 Oktober 2021 dengan agenda pengajuan kesimpulan oleh para pihak. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni seperti dikutip investor pernah bilang, perseroan terus berupaya percepat restrukturisasi utang.
Di sisi lain, Pan Brothers tetap berusaha memenuhi pesanan dari merek-merek yang sudah menjadi buyer perseroan. Hingga saat ini perseroan masih beroperasi dengan normal dengan menerapkan protokol yang sangat ketat tanpa melakukan PHK.
Di masa pandemi ini, perseroan masih terus memproduksi masker kain dan hazmat sebagai inovasi untuk meningkatkan bisnis pada tahun ini. Menurut Iswar, produksi masker kain dan hazmat sudah dilakukan sejak awal pandemi yakni Maret 2020. Tahun lalu, penjualan masker kain dan hazmat berkontribusi sekitar 11% dari total pendapatan perseroan.
Tahun ini masih menjadi tahun yang berat bagi perseroan, terutama karena dampak pandemi Covid-19. Perseroan juga tengah mengalami keterbatasan cash flow akibat dihentikannya fasilitas yang dimiliki. Namun, perseroan meyakini percepatan program vaksinasi dan membaiknya kondisi global akan berdampak positif bagi bisnis Pan Brothers yang berorientasi ekspor.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)