JAKARTA — Adanya KRL di Kawasan Solo Jogja berkontribusi pada pengurangan angka konsumsi BBM hingga 51,7%. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai, selain ramah lingkungan, kehadiran KRL Solo-Jogja yang menggantikan Kereta Rel Diesel Prambanan Ekspress (KRD Prameks) dan dapat meningkatkan industri dalam negeri.
“Jadi KRL ini akan berkontribusi pada pengurangan angka konsumsi BBM hingga 51,7% dan ini merupakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung industri dalam negeri agar dapat terus meningkatkan daya saingnya dengan produk luar negeri. Sudah selayaknya kita bangga memiliki KRL yang merupakan hasil karya anak bangsa,” kata Menhub dikutip, Sabtu (5/3/2022).
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menjelaskan, KRL merupakan salah satu moda angkutan massal yang memilik sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan moda lainnya.
“Sejumlah keunggulannya yaitu memiliki emisi yang rendah (ramah lingkungan), kehandalan layanan dalam jangka panjang, efisiensi pergerakan, kapasitas angkut yang tinggi, dan memperkuat struktur tata ruang,” ujarnya.
Dirjen Zulfikri menambahkan, KRL Solo-Jogja yang dioperatori oleh PT KCI ini juga memiliki sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan kereta api pendahulunya yaitu Kereta Rel Diesel Prambanan Ekspress (KRDE Prameks).