BENGKULU - Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Provinsi Bengkulu Helmi Yuliandri mengatakan, petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
Diketahui, kebutuhan pupuk bersubsidi jenis Urea, berdasarkan data yang disusun setiap kabupaten dan kota di Bengkulu, sekitar 60 ribu ton.
Helmi menyebut, yang dialokasikan untuk petani hanya sekira 24 ribu ton. Sehingga, hal ini menjadi menyulitkan para petani di 10 kabupaten dan kota di daerah ini.
BACA JUGA:Mulai Juli 2022, Komoditas Sawit Tidak Dapat Pupuk Bersubsidi
Untuk tahun tahun ini, alokasi untuk pupuk bersubsidi secara nasional, sebesar Rp22 triliun hingga Rp26 Triliun.
Namun, yang bisa dialokasikan pemerintah hanya Rp9 Triliun.
Hal tersebut, menjadi salah satu penyebab dari kesulitan pupuk bersubsidi untuk dialokasikan ke provinsi dari pusat.