Sebagai informasi, Pendapatan Hermina di sektor rawat inap meningkat Rp1,24 triliun, dari Rp2,86 triliun pada 2020 menjadi Rp4,10 triliun pada 2021. Selain itu, sektor rawat jalan RS Hermina yang memiliki 32 cabang ini juga naik menjadi Rp1,68 triliun.
Lebih lanjut, beberapa lini bisnis non rumah sakit yang turut menyumbang laba bersih Hermina di antaranya pendapatan manajemen Rp3,45 miliar dan aset kerja sama operasional (KSO) yang mencapai Rp34,54 miliar.
Rumah sakit yang didirikan sejak tahun 1985 ini tercatat mengalami peningkatan biaya keuangan Rp143,19 miliar dan beban usaha yang mencapai Rp1,26 triliun.
Namun, penghasilan lainnya yang diperoleh perusahaan juga meningkat cukup drastis, yakni meningkat 96 persen dari Rp71,74 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp140,63 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)