Berangkat dari sanalah, Zerolim mampu menghasilkan perputaran ekonomi sirkular yang menghidupi 40 mitranya. Para mitra pahlawan ini bertugas mengambil limbah-limbah minyak jelantah dari rumah warga.
Mereka setiap bulannya masing-masing dapat memiliki penghasilan hingga Rp5 juta menyesuaikan dari orderan yang didapatkan dalam pengambilan minyak jelantah.
"Jumlahnya memang masih sedikit ada 40 orang, tetapi ke depan target kita setiap RW di Malang Raya ini ada Pahlawan. Dengan adanya Pahlawan juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran karena terbukanya lapangan kerja baru," paparnya.
Soegio menambahkan, kenaikan harga minyak goreng sempat berpengaruh terhadap usahanya itu.
Alexander mengatakan ada penurunan hingga 50% penerimaan minyak jelantah dari masyarakat. Meski begitu, pihaknya telah berusaha mengedukasi masyarakat terkait penggunaan minyak goreng yang berlebihan dapat memicu kanker.
"Kami pernah menanyakan ke beberapa user kami yang tadinya rutin menyetorkan minyak jelantah kok waktunya jadi lama, katanya masih dipakai belum dibuang," terangnya.
Di sisi lain Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi langkah yang dilakukan Soegio dan rekan-rekannya pada akhir tahun 2021 lalu.
Dia sangat mendukung kegiatan dari Zerolim dan akan mendorong pemerintah daerah kota serta kabupaten untuk bisa bekerjasama dengan pihaknya.
"Harapan beliau (Wagub Jatim) memang apa yang kami lakukan bisa diterapkan di seluruh daerah Jawa Timur, tetapi memang tidak mudah, kita akan terbuka ke semua pemerintah daerah yang ingin berkolaborasi untuk mewujudkan zero waste," ungkapnya.
Selain itu, pada tahun 2021 lalu, Zerolim pernah mendapat apresiasi dari Kemenparekraf dalam kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Jakarta, Desember 2021 lalu dengan penghargaan sebagai karya ekonomi kreatif terbaik satu 2021.
Bahkan Zerolim tercatat menjadi salah satu dari 16 kreasi anak bangsa yang berasal dari seluruh Indonesia berhasil masuk final.
"Kami bersaing dengan ribuan karya kreatif dan inovasi dari seluruh Indonesia melalui kurasi hingga tanya jawab dan Zerolim mendapat sertifikat finalis terbaik dalam AKI 2021," jelasnya.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengatakan, meski usaha tersebut telah berbadan hukum dengan PT Zerolim Tekno Lestari tetapi masih skala UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan terus melakukan pengembangan.
Kini, Zerolim juga memperluas kegiatan pengelolaan limbah dengan menerima sampah botol plastik yang kemudian didaur ulang. Kegiatan itu baru berjalan sekitar satu bulan ini dengan menggandeng lima bank sampah konvensional di Malang Raya.
"Kami bukan bermaksud mengambil nasabah bank sampah konvensional ke kami, tapi justru membuka market baru karena di Zerolim ada 5.000 pengunduh aplikasi kami, sehingga antara Zerolim dengan bank sampah konvensional bisa berkolaborasi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)