Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Saran Kemenko Perekonomian soal Pelabelan BPA pada Galon Isi Ulang

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 03 Juni 2022 |17:03 WIB
Saran Kemenko Perekonomian soal Pelabelan BPA pada Galon Isi Ulang
Pelabelan BPA pada Air Galon. (Foto: okezone.com/Odyssey)
A
A
A

Menurutnya, Kemenko Perekonomian sesuai tugas dan fungsinya itu harus hadir secara objektif terkait kebijakan apa yang perlu diterbitkan atau diputuskan, sehingga pada implementasinya itu bisa berjalan secara efektif, efisien, juga tetap bisa mendukung kondisi ekonomi di dalam negeri.

“Jadi, yang melatarbelakangi dilakukan FGD pada 27 Januari 2022 lalu adalah adanya surat pada bapak Menteri Perekonomian kita di tanggal 9 November 2021, terkait adanya surat dari Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan atau Aspadin yang menyampaikan keberatan pada pengaturan pelabelan bisphenol A (BPA) untuk AMDK galon guna ulang berbahan PC,” tuturnya.

Sebelumnya, Jagat media sosial dihebohkan dengan postingan tentang air kemasan galon isi ulang yang mengandung zat berbahaya sehingga menjadi viral di Twitter.

Seperti postingan dari akun @negativis*** yang mengunggah sebuah foto kemasan bertuliskan BPA Free V1-8 dengan kode nomer 5 bertuliskan Classic V2 28 oz serta mengklaim bahwa ini adalah foto produk air kemasan yang bebas BPA.

“Kapan ya kemasan minuman di negara kita ada label BPA Free kaya begini? Di negara lain dah diberlakukan, karena BPA ini bahaya bagi kesehatan,” tulis akun @negativis*** dikutip.

Twit ini juga di retweet oleh beberapa akun buzzer yang seringkali menyerang produk air kemasan galon guna ulang seperti wagim** dan @hok** dan @hab***

Netzien lalu mencoba memverifikasi tweet ini dan menemukan bahwa foto tersebut adalah potongan gambar botol tumbler (termos) minuman berukuran kurang dari 1 liter, dan bukan foto produk minuman kemasan galon yang dikatakan.

Dari pencarian yang dilakukan, ternyata gambar bebertuliskan Classic V2 28 oz ini bukan kemasan air minum namun botol termos yang memiliki kode nomor 5. sedangkan galon guna ulang yang berbahan PC memiliki kode nomor 7.

Pegiat Literasi yang juga Co-founder REDAXI (Indonesian Antihoax Education Volunteers), Astari Yanuarti mengatakan, serangan negatif ini menggiring ke perang opini di twitter atau twitwar, pemilihan topik yang disengaja untuk menyampaikan pesan terselubung.

“Twitwar bisa berulang, terutama jika topiknya memang sengaja diciptakan seperti topik galon BPA ini,” ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement