JAKARTA - Secara mengejutkan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe ditembak. Semasa menjabat sebagai PM terlama di Jepang, Shinzo Abe memiliki program pemulihan ekonomi dengan jargon Abenomics.
Abenomics besutan Shinzo Abe merupakan program pemulihan ekonomi, yang isinya berupa sejumlah stimulus. Berdasarkan catatan World Economic Forum (WEF), Abenomics menunjukkan dampak positif bagi perekonomian Jepang. Hal itu terlihat dari meningkatnya Gross Domestic Product (GDP) Jepang.
Pascaadanya Abenomics, sejarah mencatat pada kuartal IV tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Jepang naik 1,5 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut merupakan kali pertama, setelah GDP Jepang merosot terus menerus di tiga kuartal sebelumnya.
BACA JUGA: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Alami Henti Jantung Usai Ditembak, Kondisi Apa Itu?
Lalu, apa saja isi dari Abenomics yang ampuh pulihkan ekonomi Jepang?
Ketua Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Tirta N Mursitama PHD pada 2014 pernah mengungkapkan, Jepang telah mengalami kondisi perekonomian yang buruk berkepanjangan lebih dari dua dekade.
Ditambah lagi tiga bencana yang menimpanya secara bersamaan (treble dissaster) menjadikan Jepang semakin merasakan keterpurukan secara sosial dan ekonomi.
Di tengah situasi serba tidak menentu seperti itu masyarakat Jepang membutuhkan harapan untuk bisa bangkit dan maju.
Kemenangan Shinzo Abe menjadi PM Jepang menjadi tonggak awal pemulihan kondisi tersebut. Abenomics yang ia canangkan selama kampanye memberikan asa baru bagi masyarakat walaupun tak sedikit kalangan yang skeptis dengan pemikiran Abe tersebut.
Sekitar satu tahun berlalu Abenomics dilaksanakan, kontroversi tidak berhenti pada substansi. Pertama kalinya awal bulan ini perekonomian Jepang mengalami penurunan pertumbuhan menjadi 2,6 persen dari 3,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ada beberapa hal dari stimulus Abenomics yang berhasil membawa GDP Jepang mulai membaik. Kunci kontribusinya di antaranya Monetary Easing dari kebijakan Bank of Japan (BOJ), depresiasi mata uang Jepang Yen, anjloknya harga minyak dunia, serta antisipasi kenaikan upah.
Stimulus Abenomics yang memanfaatkan depresiasi Yen yang berlebihan, terbukti membuahkan hasil.
Shinzo Abe mengeluarkan kebijakan Abenomics untuk mendorong kegiatan ekspor produk. Stimulus ini disebut2 menghabiskan USD1,4 triliun yang akan disuntikkan ke dalam ekonomi dalam waktu kurang dari dua tahun.
Alhasil perusahaan Jepang mendapatkan keuntungan lebih, sehingga meningkatkan dunia investasi di dalamnya. Selain itu, Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai suplier komponen lokal untuk industri di Jepang juga meningkat.
Profil Shinzo Abe
Shinzo Abe merupakan perdana menteri paling lama dalam sejarah Jepang. Abe tercapat menjabat sebagai PM Jepang pada 2006-2007, 2012-2014, 2014-2017, dan 2017-2020. Abe resmi mengundurkan diri dari jabatan PM Jepang pada Agustus 2022.
Abe lahir pada 21 September 1954, dia berasal dari kelarga politikus. Kakek Abe, Nobusuke Keshi merupakan Perdana Menteri Jepang pada periode 1957-1960, sementara Shintaro Abe, ayah kandung Shinzo Abe, pernah menjabat Menteri Luar Negeri Jepang.
Abe memulai karier politiknya sebagai anggota parlemen pada tahun 1993. Dia diangkat ke kabinet untuk pertama kalinya pada bulan Oktober 2005, dia diberi tanggung jawab sebagai Kepala Sekretaris Kabinet.
Kiprah pemimpin Partai Liberal Demokratik (LDP) ini terbilang sangat cemerlang. Abe bahkan mampu menduduki kursi Perdana Menteri Jepang untuk pertama kalinya pada 2006.
Abe tercapat sebagai Perdana Menteri Jepang termuda setelah masa Perang Dunia II di usia 52 tahun. Di masa pemerintahan pertamanya, Abe hanya setahun menjabat setelah memutuskan mundur pada 2007 karena masalah kesehatan.
Biodata Shinzo Abe
Nama Lengkap: Shinzo Abe
Tempat Lahir: Tokyo, Jepang
Tanggal Lahir: 21 September 1954
Pendidikan:
- Seikei University (1977)
- University of Southern California
Karier
- Anggota Parlemen (1993)
- Kepala Sekretaris Kabinet (2005)
- Pedana Menteri Jepang (2006-2007, 2012-2014, 2014-2017, 2017-2020)
(Zuhirna Wulan Dilla)