JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin AK mengungkapkan bahwa perlu 42 tahun untuk menutupi atau mengembalikan modal dari proyek kereta cepat Jakarat Bandung (KCJB).
Menurutnya, di atas kertas proyek ini tidak akan pernah untung, hal itu bisa dilihat secara gamblang berdasarkan kajian-kajian.
"Dengan kajian 30.000 penumpang per hari, ini kajian objektif nya, kemudian tiket 250 ribu itu setahun pendapatan dari PT yang mengelola proyek ini hanya 2,7 triliun. Seandainya seluruh pendapatan itu nanti di matching kan dengan modal yang 114 triliun, itu butuh 42 tahun untuk menutup," kata Amin dalam secara daring, Jumat (5/8/2022).
BACA JUGA:Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Dikirim dari China ke Indonesia, Kapan Beroperasinya?
Menurutnya, tidak ada bisnis yang hanya dihitung pendapatannya saja.
Hal itu karena ada biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan, termasuk biaya operasional.
"Kalau kita anggap proyek ini untungnya 10 persen dari pendapatan, maka butuh waktu ratusan tahun, jadi butuh waktu ratusan tahun proyek ini baru BEP," ujarnya.
Dia menganggap bahwa proyek KCJB sangat tidak masuk akal secara hitungan bisnis dan hanya akan menjadikan BUMN semakin tertatih.
Selain itu, dari sisi benefit pun, menurutnya proyek KCJB tidak menghasilkan benefit apapun.
"Iklim usaha apa di lintasan itu, masyarakat apa dengan jenis usaha apa yang bisa ditumbuhkan itu tidak ada, jadi daya ungkit ekonomi tidak ada, malah yang terjadi dampak sosialnya yang besar," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)