JAKARTA - Menyusul pengumuman resmi pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), kritik tajam pun disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto yang menilai kebijakan ini sebagai ketidakpekaan pemerintah terhadap kesulitan rakyat.
Rofik sangat menyayangkan keputusan pemerintah ini, disaat rakyat sedang membangun kembali ekonominya yang sempat terpuruk dua tahun terakhir akibat Covid-19.
"Pemerintah tidak peka dengan kesulitan rakyat. Kenaikan harga BBM bersubsidi sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat miskin," ujar Rofik di Jakarta, dikutip Minggu(4/9/2022).
BACA JUGA:Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000/Liter, Ojol Tagih Janji Subsidi ke Jokowi
Ditambahkannya, imbas kenaikan BBM jelas akan menaikkan biaya transport dan harga-harga barang.
Pendapatan rakyat akan tergerus karena daya beli menurun.
"Ada banyak petani, nelayan, UMKM, sopir angkutan, dan sektor lain yang sangat terpukul dengan kenaikan BBM bersubsidi ini. Bantuan BLT yang dijanjikan tidak sebanding bila dibandingkan dengan dampak kenaikan BBM bersubsidi. Ini tidak menyelesaikan masalah, tidak efektif untuk menjaga daya beli masyarakat," jelasnya.
Rofik melihat, pemerintah selalu berargumen bahwa BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati orang kaya.