JAKARTA - Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan perang Rusia melawan Ukraina telah melemahkan ekonominya dan memperlambat prospek pertumbuhan negara itu di masa mendatang.
“Ekonomi Rusia diproyeksikan mengalami kontraksi tahun ini dan tahun depan,” kata Yellen sebelum pertemuan dengan pejabat ekonomi Eropa di Dana Moneter Internasional (IMF) dan pertemuan tahunan Bank Dunia di Washington, DC seperti dilansir CNBC, Jumat (14/10/2022).
Yellen menuturkan, sanksi bersejarah yang dijatuhkan oleh AS, Uni Eropa, dan sekutunya terhadap Rusia karena invasi yang tidak beralasan ke Ukraina telah memutuskan negara itu dari pasar modal Barat dengan tujuan lebih besar untuk merampas pendapatan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Di mana itu yang dia butuhkan untuk membiayai perang.
“Investasi yang hilang, termasuk ratusan perusahaan sektor swasta yang telah meninggalkan negara itu dan kemungkinan tidak akan kembali, dan kendala pada ekonomi riil Rusia akan menghambat prospek pertumbuhan Rusia untuk tahun-tahun mendatang,” katanya dalam sambutan yang dirilis oleh departemen tersebut.
 BACA JUGA:Sosok Bankir Andalan Putin si Penyelamat Ekonomi Rusia, Siapa Dia?
Adapun Menteri Keuangan mengadakan pertemuan dengan Valdis Dombrovskis, wakil presiden eksekutif dan komisaris perdagangan Komisi Eropa, dan Paolo Gentiloni, komisaris Eropa untuk ekonomi.
Data Economist Intelligence Unit (EIU) Produk domestik bruto Rusia diperkirakan akan berkontraksi 6,2% tahun ini dan 4,1% pada 2023.
Menurut Direktur Prakiraan Global EIU, proyeksi ini sangat besar.
EIU juga mengatakan bahwa boikot Eropa terhadap minyak Rusia akan semakin menguras ekonomi.
Follow Berita Okezone di Google News