Hasil Investigasi KNKT soal Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan hasil investasi kasus kecelakaan Truk Trailer Tangki Pertamina dengan nomor polisi B-9598-BEH di Jalan Transyogi Cibubur. Hasilnya adalah truk tangki Pertamina gagal melakukan pengereman.
Plt Kepala Subkomite Investigasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildankecil mengungkapkan, berdasarkan temuan di lapangan, KNKT menyatakan bahwa tidak ditemukan jejak pengereman (skidmark) di permukanan jalan lokasi tabrakan beruntun.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur, KNKT Rilis Hasil Investigasi Pekan Depan
Adanya perbedaan tinggi 20 meter pada jarak ± 1 km menjadi risiko gagal nanjak dan kegagalan pengereman karena faktor jalan relatif sangat kecil.
"Dapat disimpulkan bahwa terjadinya tabrakan beruntun yang melibatkan 4 mobil penumpang dan 10 sepeda motor tersebut disebabkan truk trailer tangki mengalami kegagalan pengereman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).
Wildan mengungkapkan bahwa penyebab kegagalan rem tersebut dikarenakan persediaan udara tekan di tabung berada di bawah ambang batas, sehingga tidak cukup kuat untuk melakukan pengereman.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Cibubur, Sopir Truk Pertamina Negatif Narkoba
Lebih lanjut Wildan memaparkan, kejadian kecelakaan bermula saat di daerah Rawamangun, supir truk tersebut mendengar suara desis seperti ada kebocoran udara tekan.
"Kemudian supir itu menghentikan kendaraannya dan melakukan pemeriksaan, namun sumber suara desis tidak ditemukan dan melanjutkan perjalanannya," kata Wildan.
