Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Alasan Terbesar Kenapa Israel Jadi Negara Kaya Raya

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 02 November 2022 |19:21 WIB
3 Alasan Terbesar Kenapa Israel Jadi Negara Kaya Raya
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA- Alasan terbesar kenapa Israel jadi negara kaya raya menarik untuk diulas. Adapun, negara Israel masuk sebagai negara terkaya keenam di Timur Tengah dan Asia. Serta, sekaya rata-rata orang Eropa, berdasarka sebuah laporan oleh Credit Suisse.

Laporan Kekayaan itu menggambarkan Israel sebagai negara yang makmur — dan meskipun kelompok sosial-ekonomi yang lebih tinggi di negara itu memiliki sebagian besar kekayaan, distribusi kekayaan itu tersebar lebih merata daripada di Amerika Serikat, dan pada tingkat yang lebih tinggi. setara dengan banyak negara di Eropa.

Alasan terbesar kenapa Israel jadi negara kaya raya dikarenakan bukan negara miskin, dan memiliki ekonomi maju, dengan sekitar 6.000 startup hi-tech. Sebagai perbandingan, Jerman, ekonomi terkuat di Uni Eropa, memiliki sekitar 2,5 kali lebih banyak 16.800 startup, tetapi populasi Jerman 9 kali lebih besar yakni 83 juta orang.

Ini sebagian terkait dengan hal-hal seperti “investasi per kapita di startup AI di Israel 30 kali lebih tinggi daripada di Jerman.

Berikut alasan terbesar kenapa Israel jadi negara kaya dirangkum dari berbagai sumber:

1. Memiliki Pendidikan Tinggi

Israel sangat termotivasi menuju pendidikan tingkat tinggi dan kesuksesan karir. 46% orang Israel berusia 25-64 memiliki gelar akademis, jauh di atas rata-rata 28% negara-negara OECD (2013). Mengejar pendidikan tinggi masih merupakan simbol status di Israel; bagi banyak orang Israel, memiliki gelar BA atau MA lebih penting daripada memiliki Mercedes.

2. Dapat Sokongan Dana

Israel dipahami sebagai proyek negara untuk menyediakan perlindungan bagi setiap orang Yahudi yang dianiaya di seluruh dunia.Israel menerima sumbangan yang cukup besar, terutama di tahun-tahun awalnya (1948-1960). Israel terutama menggunakan dana tersebut untuk menyerap jutaan pengungsi Yahudi dari Eropa, Afrika dan Asia, lebih dari tiga kali lipat populasinya pada tahun 1960. Pada tahun 2019, 70% orang Israel lahir di Israel.

3. Kebijakan Ekonomi

Kebijakan Ekonomi Israel bukanlah ekonomi kapitalis murni, tetapi juga bukan ekonomi sosialis yang menyesakkan; pemerintah mempertahankan beberapa kontrol regulasi atas bidang-bidang tertentu. Pendidikan dan perawatan kesehatan negara di Israel disubsidi besar-besaran.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement