Ekonomi Bali Tumbuh 8,09% Jelang KTT G20
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Provinsi Bali tumbuh 8,09% secara year on year (yoy) pada triwulan III-2022.
Dikutip Antara, pertumbuhan ini disebut terjadi karena dampak menjelang acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 mendatang.
Adapun capaian ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,72% yoy pada triwulan III-2022, ditopang oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman, pertanian, konstruksi dan perdagangan.
BACA JUGA:Jadi Tamu Khusus di KTT G20 Bali, Elon Musk Datang Pakai Jet Pribadi
"G20 memberi sumbangsih sekitar 1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Bali," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho pada Senin (7/11/2022).
Meskipun kedatangan wisatawan, termasuk tamu-tamu G20 baru sepertiga dari kondisi normal sebelum pandemi, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Bali semakin kuat memasuki kuartal-III dan IV tahun 2022 ini.
BI melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun lokal ke Bali, baru sekitar 1,5 juta orang pada 2022, atau sepertiga dari kondisi normal yang sebanyak 6 juta orang setiap per tahunnya.
Dia juga menyampaikan PDB Bali juga sudah menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 1,43% yoy pada triwulan I- 2022 dan sebesar 3,05% yoy pada triwulan II-2022.
Padahal, sebelumnya, ekonomi provinsi ini mengalami kontraksi minus 9,31% pada 2020, akibat berkurangnya kunjungan wisman karena pandemi Covid-19.
Kemudian, BI memperkirakan PDB Bali akan tumbuh di kisaran 5% pada triwulan IV-2022 nanti, sehingga, pertumbuhan ekonomi Bali akan berada pada kisaran 3,8 %- 4,6% yoy secara keseluruhan tahun 2022.
"Perkiraan tersebut sudah memasukkan faktor G20, yang pastinya memberi sumbangsih bagi bangkitnya perekonomian Bali," jelasnya.
Selain Bali, pertumbuhan ekonomi tinggi pada triwulan III-2022 juga terjadi di kelompok pulau Sulawesi yang tumbuh 8,24% yoy, kelompok pulau Maluku dan Papua tumbuh 7,51% yoy,dan kelompok pulau Bali dan Nusa Tenggara yang tumbuh 6,69% yoy.
(Zuhirna Wulan Dilla)
