JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken. Ini merupakan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado - Bitung-Likupang, di Provinsi Sulawesi Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan dua kawasan wisata bertujuan mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.
"Penataan dua kawasan ini untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang," kata Menteri Basuki pada pernyataan tertulisnya, Minggu (1/1/2023).
Baca Juga: Kunjungi Sentra Tenun, Menparekraf Ingin Sektor Ekonomi Kreatif Bangkit
Penataan Kawasan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 18.500 m2.
Ruang lingkup pembangunannya meliputi Pedestrian (Public Beach Promenade) sepanjang 1,2 km untuk mempercantik wajah Kota Manado yang menghadap ke pantai. Selain itu terdapat Menara Pandang, Bangunan Warung Apung, Panggung Budaya, Warung Minum, Pier Salib, Dermaga Jetski serta Jalan Penghubung.
Baca Juga: Cara BUMN Pulihkan Pariwisata dan Tingkatkan Devisa
Pengembangan desain landmark eksisting pada Tugu Bobocha dan Pier Salib dilakukan untuk mendukung keindahan promenade dengan mengadaptasi kearifan lokal dari bentuk ikan raja laut. Area pedestrian yang sebelumya minim pencahayaan, kini tampak cantik dengan penataan cahaya yang apik
Selanjutnya untuk penataan Bunaken, juga telah dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp28,78 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 m2, kedua penataan kawasan tersebut dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.
Sedangkan untuk penataan Kawasan Bunaken meliputi pembangunan Dermaga baru, Jalan Lingkungan, Gerbang Penanda, Street Furniture, serta Panggung Budaya yang dapat digunakan masyarakat setempat untuk melakukan berbagai kegiatan.
Pembangunannya mengusung konsep _Ecotourism Village_ agar nuansa perdesaan tetap terjaga, salah satunya dengan memberdayakan rumah warga setempat menjadi homestay dengan mempertahankan arsitektur khas Minahasa.
(Feby Novalius)