Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Periskop 2023: Tips Kelola Keuangan di Tengah Ancaman Resesi

Fayha Afanin Ramadhanti , Jurnalis-Selasa, 10 Januari 2023 |11:16 WIB
Periskop 2023: Tips Kelola Keuangan di Tengah Ancaman Resesi
Ilustrasi keuangan. (Foto: Freepik)
A
A
A

"Kita bikin skala prioritas dari penghasilan kita, karena kita tahu kemungkinannya secara global akan terjadi resesi." Ucapnya kepada tim Okezone saat diwawancarai, di Jakarta, Senin 2 Januari 2023.

Lantas, apa saja strategi serta tipsnya? Simak rinciannya di bawah ini.

1. Membuat Skala Prioritas Penghasilan

Prioritaskan pengeluaran yang bersifat wajib, sangat penting, ataupun darurat. Contohnya seperti cicilan hutang, bayar/beli token listrik, dan membayar uang sekolah anak.

Sementara, untuk pengeluaran yang harus disesuaikan seperti piknik dan nongkrong itu sebaiknya dikurangi.

Jika tidak mendesak, lebih baik dihindari guna menjaga kestabilan keuangan di kondisi resesi. Mengatur gaya hidup itu penting.

2. Dana Darurat dan Investasi Harus Balance

Dana darurat dan investasi harus seimbang. Pasalnya, uang cash atau setara cash memang selalu menjadi raja (Cash is The King) karena uang cash cepat untuk dicairkan dalam keadaan darurat. Akan tetapi, jika uang itu hanya didiamkan dan tidak diinvestasikan tentu uang tersebut akan kalah dengan inflasi.

“Tetap harus berinvestasi, namun kita harus investasikan di instrumen investasi yang risikonya rendah atau maksimal sedang. Konservatif maksimal di moderat,” Ujar Andy.

Contoh investasi risiko rendah adalah deposito, logam mulia, reksadana yang berbasis pasar uang.

Sedangkan untuk investasi risiko sedang adalah obligasi ritel negara, surat berharga negara, dan reksadana yang basisnya pendapatan tetap atau campuran.

Adapun tujuannya yaitu seandainya nantinya terjadi resesi, dana tersebut tidak langsung tergerus karena risiko investasi dan dengan cepat bisa langsung dipindah-cairkan lagi.

Tidak lupa, lakukan juga investasi sekiranya 20% atau 30% pada instrumen yang cukup tinggi seperti pasar saham dan reksadana pasar saham. Tujuannya paling tidak masih ada pertumbuhan yang cepat untuk hasil investasi.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement