Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Resmikan Pabrik Pupuk di Aceh, Presiden Jokowi Kesal Setop Produksi Gegara Gas

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Jum'at, 10 Februari 2023 |11:30 WIB
Resmikan Pabrik Pupuk di Aceh, Presiden Jokowi Kesal Setop Produksi <i>Gegara</i> Gas
Presiden Jokowi (Foto: Tangkapan Layar)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Aceh Utara.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pagi hari ini saya resmikan pakbrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/2/2023).

Jokowi menjelaskan bahwa awalnya, dirinya diberi tahu ada dua pabrik pupuk yang berhenti. Yakni Aceh Asean Fertilizer (AAF) dan Pupuk Iskandar Muda (PIM), di mana keduanya berhenti karena gas.

"Problemnya apa? Ini sudah sejak 2005 pak. Problemnya gas. Apakah kita kalau ga cukup gas kita dari dalam negeri, apakah ga bisa kita impor agar pabriknya ini jalan. Saya ga tau, berpuluh tahun bertahun-tahun kita diamkan aja aset sebesar ini. Itulah yg saya tugaskan saat itu kepada Menteri Erick Thohir untuk bisa dijalankan dua-duanya," ujar Jokowi.

Dia menuturkan untuk AAF, belum dapat dijalankan karena banyak masalah. Sedangkan untuk PIM, pihaknya akan mencarikan kebutuhan gas agar PIM dapat berjalan untuk memproduksi pupuk dalam negeri.

"Jalan dulu, satu gapapa. PIM 1 PIM 2 jalanin, kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarin saja," tegas Jokowi.

Jokowi menambahkan investasi untuk PIM sekitar Rp1,7 triliun. Hal itu diperuntukkan untuk industri, industri NPK, maupun untuk sarana-sarana pelabuhan utamanya.

"Tapi yang jelas saya ingin agar kapasitas yang ada di sini 570 ribu ton kali dua, berarti 1,14 juta ton itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan. Kalau tidak, misalnya tidak lari juga ekspor sangat berpeluang sekali untuk kita kembangkan," tutur Jokowi.

Dia mengakui bahwa harga gas dunia saat ini masih mahal. Dirinya pun menunggu harga gas dunia turun agar kebutuhan produksi seperti pupuk di PIM dapat berjalan dengan baik.

"Saya minta betul-betul komitmen kementerian BUMN, komitmen pupuk Indonesia, pupuk di manajemen PIM sendiri betul-betul mencari solusi mencari jalan keluar untuk urusan gas. Karena kuncinya ada di situ. Sehingga keluar betul nanti output terpasang sesuai yang kita inginkan, 570, 570, sekarang keluarnya kira-kira berapa pak? 500," ungkapnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement