Share

Harga Cabai dan Bawang Merah Bakal Naik Tinggi Jelang Ramadan?

Iqbal Dwi Purnama, MNC Portal · Senin 06 Maret 2023 13:52 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 06 320 2776167 harga-cabai-dan-bawang-merah-bakal-naik-tinggi-jelang-ramadan-rm6zeCdiOd.jpg Harga Cabai Jelang Puasa Jadi Sorotan. (Foto: Okezone.com/MPI)

JAKARTA - Harga cabai dan bawang jadi sorotan karena kerap naik menjelang Puasa dan Lebaran. Namun Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa ketersediaan cabai dan bawang merah sudah siap untuk mencukupi segala kebutuhan di bulan suci Ramadan tahun ini.

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, harga bawang dan cabai juga bisa ditekan karena saat Ramadan bersamaan dengan waktu musim panen.

Baca Juga: BACA JUGA:

Menurutnya, hingga April 2023, setidaknya terdapat panen raya seluas 29 ribu hektare hanya dari satu kabupeten, Brebes, Jawa Tengah. Pada bulan Maret akan panen 15 ribu hektare, dan April 14 ribu hektare bawang merah siap dipanen.

"Kalau ketersediaan stok untuk bawang merah aman, jadi kurang lebih ada 29 ribu hektare untuk bawang merah di Maret dan April, itu baru satu kabupeten lain," kata Prihasto saat saat meninjau Pasar Induk Keramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: BACA JUGA:

Ada juga beberapa sentra produksi bawang merah di Indonesia seperti di Brebes, Nganjuk, Bima Enrekang, Solok, Garut, dan sentra lain yang siap panen tahun ini.

Dia menjelaskan, seiring dengan meningkatnya produktivitas komoditas holtikultura, nantinya otomatis membentuk harga jual di pasar. Harapannya, harga yang terbentuk tidak melonjak tinggi menjelang bulan puasa dan lebaran, sebab bulan itu masuk waktu panen.

"Pastilah (harganya turun kalau musim panen), suplai demand seperti itu, kalau suplai banyak dan harganya bisa turun," pungkas Prihasto.

Follow Berita Okezone di Google News

Secara nasional data dari BPS, luas panen dan produksi bawang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Meski demikian tidak bisa dipungkiri peningkatan produksi itu juga dibarengi dengan peningkatan kebutuhan pasar akibat pertambahan populasi.

Misalnya pada tahun 2018, luas panenya sebesar 156.779 ha dengan produksi 1,50 juta ton, 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton, 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton, 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton dan 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini