JAKARTA - Harga emas dunia naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut, setelah pembicaraan untuk menaikkan pagu utang AS mandeg lagi mendorong dolar lebih rendah untuk pertama kalinya dalam lima sesi, membantu safe havens emas untuk reli.
Dilansir dari Antara, Sabtu (20/5/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD21,80 atau 1,11% menjadi USD1.981,60 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD1.987,40 dan terendah di USD1.956,30.
Setelah penurunan tiga sesi menyentuh level terendah tujuh minggu, emas rebound secara teknis. Emas mencatat kerugian 1,9% untuk minggu ini, kerugian mingguan terbesar sejak awal Februari.
Dolar AS jatuh pada Jumat (19/5/2023) karena investor bertaruh pada Fed yang kurang hawkish dan negosiasi batas utang AS tiba-tiba terhenti, dengan Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,37% menjadi 103,1924.
Presiden Joe Biden dan saingan utamanya dari Partai Republik di Kongres Kevin McCarthy sebelumnya mengatakan bahwa mereka lebih dekat dari sebelumnya untuk mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS sebesar 31,4 triliun dolar AS, dan bahwa kesimpulan dapat diambil paling cepat pada Minggu (21/5/2023) untuk menghindari gagal bayar federal atas pembayaran per 1 Juni.
Tetapi laporan media pada Jumat (19/5/2023) menunjukkan bahwa pembicaraan itu tidak menghasilkan apa-apa.
Sementara itu, dalam pidatonya di konferensi riset Fed pada Jumat (19/5/2023), Presiden Federal Reserve New York John Williams menyatakan bahwa ekonomi suatu hari nanti dapat kembali ke era suku bunga sangat rendah yang ada sebelum pandemi COVID-19 pada awal 2020.
"Tidak ada bukti bahwa era suku bunga alami yang sangat rendah telah berakhir," kata Williams.
Sementara itu harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 42,70 sen atau 1,81%, menjadi USD24,06 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat USD17,50 atau 1,65% menjadi USD1.075,70 per ounce.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)