Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jepang-Korsel Habiskan Ribuan Triliun Rupiah agar Warganya Mau Punya Banyak Anak

Hana Wahyuti , Jurnalis-Senin, 22 Mei 2023 |08:45 WIB
Jepang-Korsel Habiskan Ribuan Triliun Rupiah agar Warganya Mau Punya Banyak Anak
Jepang Habiskan Triliunan Rupiah untuk Tingkatkan Populasi. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Tingkat kelahiran menjadi perhatian utama sejumlah negara dengan ekonomi terbesar di Asia. Bahkan pemerintah di negara-negara tersebut menghabiskan ratusan miliar dolar supaya warganya mau untuk memiliki anak.

Jepang mulai memperkenalkan kebijakan untuk mendorong pasangan memiliki lebih banyak anak pada 1990-an.

Jepang mencatat rekor kelahiran rendah, yakni kurang dari 800.000 pada tahun lalu. Perdana Menteri Fumio Kishida pun berjanji akan menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak dari 10 triliun yen (Rp1.112 triliun) yang hanya lebih 2% dari produk domestik bruto di negara tersebut.

Kemudian di Korea Selatan melakukan hal yang sama pada tahun 2000-an. Demikian dikutip dari BBC Indonesia, Senin (22/5/2023).

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengungkapkan bahwa negaranya telah menghabiskan lebih dari USD200 miliar (Rp2.978 triliun) selama 16 tahun terakhir untuk mencoba meningkatkan populasi.

Tahun lalu pun Korea Selatan memecahkan rekor sendiri sebagai negara dengan tingkat kesuburan terendah di dunia, dengan rata-rata jumlah bayi per perempuan turun menjadi 0,78.

Menurut laporan terbaru dari PBB, secara global, meskipun masih ada lebih banyak negara yang mencoba menurunkan angka kelahirannya, jumlah negara yang ingin meningkatkan kesuburan telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak tahun 1976.

Sementara itu, di China juga mengalami penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, baru-baru ini juga ikut turut menerapkan kebijakan serupa.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement