JAKARTA - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Presiden Republik Korea, serta forum bisnis “CEOs Meeting with President Joko Widodo : Collaboration in Developing Nusantara – Indonesia Smart and Sustainable Forest City” dengan para investor Jepang.
Pertemuan ini membahas upaya penguatan berbagai kemitraan strategis di antaranya negosiasi IEU CEPA, tindak lanjut JETP dan Global Gateway, serta kerjasama kawasan Indo-Pasifik.
Selain itu, Pemerintah Indonesia menyampaikan perkembangan kerjasama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB). European Investment Bank sendiri telah membuka kantor perwakilan di Jakarta pada Agustus 2022.
Dibahas juga isu Deforestasi dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan akan menemui Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Airlangga di Brussel pada akhir bulan ini.
Pada pertemuan bilateral dengan Republik Korea, Pemerintah menyampaikan perlunya untuk mendorong capaian konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara, khususnya di bidang ekonomi.
Pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan fasilitas Indonesia - Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement yang sudah diluncurkan tahun ini guna menaikkan angka perdagangan bilateral yang masih di bawah target USD30 miliar yang ditetapkan 2018.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mendorong perluasan akses bagi produk Indonesia terutama produk otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, dan produk-produk hijau, seperti wood pellet. Indonesia juga mengharapkan para pelaku usaha Republik Korea dapat memperluas investasi pada lima sektor utama di antaranya Industri otomotif – khususnya mobil listrik dan baterai kendaraan listrik.
Industri mesin dan elektronik, industri tekstil dan alas kaki, industri kimia dan dan infrastruktur. Selain itu, turut dibahas terkait Pelatihan PMI (Pekerja Migran Indonesia) di mana Pemerintah Korea akan membantu pelatihan dan akses ketenagakerjaan, serta terkait dengan SMR (Small Modular Reactor) yang telah dilakukan kerjasama pengkajian dengan BRIN.
“Tahun ini merupakan momen penting merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Republik Korea,” ujar Airlangga, Senin (22/5/2023).