Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp703,7 Miliar, Naik 49,3% di Kuartal I-2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Rabu, 31 Mei 2023 |09:14 WIB
Pertamina Geothermal (PGEO) Raup Laba Rp703,7 Miliar, Naik 49,3% di Kuartal I-2023
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengantongi laba bersih sebesar USD46,96 juta atau Rp703,77 miliar di kuartal pertama tahun ini.

Angka itu naik 49,31% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD31,45 juta dikutip dari Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/5/2023).

 BACA JUGA:

Sejalan dengan laba, pendapatan usaha perseroan juga naik 18,96% menjadi USD102,61 juta atau Rp1,53 triliun, dari sebelumnya sebesar USD86,25 juta. Berdasarkan segmen geografisnya, penjualan dari area Kamojang mendominasi dengan berkontribusi sebesar USD40,06 juta atau Rp600,35 miliar.

Kemudian, penjualan dari area Ulubelu tercatat sebesar USD27,91 juta atau Rp418,24 miliar, area Lahendong mencatatkan penjualan sebesar USD21,42 juta atau Rp321,02 miliar, area Lumut Balai mencatatkan penjualan sebesar USD10,79 juta atau Rp161,79 miliar, serta area Karaha mencatatkan penjualan sebesar USD2,42 juta atau Rp36,26 miliar.

 BACA JUGA:

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya tercatat sebesar USD41,13 juta atau Rp616,33 miliar, naik dari sebelumnya sebesar USD39,93 juta. Sementara itu, beban umum dan administrasi PGEO tercatat sebesar USD517.000 atau Rp7,74 miliar.

 

Hingga akhir Maret 2023, total aset entitas usaha PT Pertamina (Persero) ini tercatat sebesar USD2,85 miliar atau Rp42,77 triliun, tumbuh 15,32% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD2,47 miliar. Adapun, liabilitas perseroan sebesar USD971,87 juta dan ekuitas sebesar USD1,88 miliar.

Sepanjang 2023 ini, PGEO menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD250 juta. Anggaran capex perseroan tahun ini naik 316,67% dari tahun 2022 yang sebesar USD60 juta.

Adapun, belanja modal perseroaan tahun ini akan dialokasikan pemeliharaan dan operasi wilayah kerja (WK) panas bumi yang sudah yang ada, pembangunan pembangkit listrik tambahan 55 megawatt di WK Lumut Balai, serta pembangunan infrastruktur pendukung tambahan.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement