JAKARTA - Profil hingga harta kekayaan Dirut PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono (DD) periode 2016-2020 yang menjadi salah satu dari tiga tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Tol MBZ atau Jalan Tol Sheikh Mohammed Bin Zayed.
Tol MBZ atau dikenal Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated disorot karena terjadi dugaan korupsi pada proses pembangunannya.
Korupsi tersebut ditaksir merugikan negara Rp1,5 triliun karena telah mengurangi spesifikasi pembangunan tol atau volume proyek, dan pengaturan pemenang tender.
Tak hanya Djoko Dwijono, Kejaksaan Agung juga menetapkan tersangka lainnya yaitu YM selaku Ketua Panitia lelang proyek JJC serta TBS selaku tenaga ahli jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting.
Djoko diduga melakukan kesepakatan dengan pemenang lelang setelah mengatur spesifikasi barang yang ditujukan agar menguntungkan pihak tertentu.
Kemudian YM selaku Ketua Panitia Lelang proyek JCC diduga ikut serta melakukan pemufakatan jahat tersebut dengan mengondisikan pengadaan barang yang sudah ditentukan pemenangnya.
Sementara TBS selaku tenaga ahli, diduga turut serta menyusun gambar rencana teknik akhir atau Detail Engineering Design (DED) yang di dalamnya terdapat pengondisian pengurangan spesifikasi atau volume proyek.
Berikut ini profil dan harta kekayaan Djoko Dwijono:
Djoko Dwijono lahir di Jakarta pada 20 April 1959. Djoko menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Sipil dan lulus pada 1986.
Djoko mengawali karier di Jasa Marga sebagai Divisi Operasi dan di kantor cabang yang tugasnya untuk monitoring dan pengembangan sistem pengumpulan tol.
Hingga akhirnya Djoko dipercaya sebagai Dirut PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) periode 2016-2020. JJC merupakan anak usaha Jasa Marga.
Sebagai pejabat negara, Djoko pernah melaporkan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) melalui situs resmi KPK. Data terakhir pada pelaporan 2019, Djoko mempunyai harta kekayaan Rp3.980.189.614 atau Rp3,9 miliar.
Harta kekayaan Rp3,9 miliar terdiri dari tanah dan bangunan Rp1.020.000.000 atau Rp1,02 miliar. Kemudian alat transportasi dan mesin Rp315 juta, harta bergerak lainnya Rp168,5 juta, surat berharga Rp1,22 miliar, kas dan setara kas Rp1,04 miliar dan harta lainnya Rp309 juta. Djoko juga tercatat mempunyai utang Rp96,3 juta, sehingga total kekayaan Djoko mencapai Rp3.980.189.614 atau Rp3,9 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)