Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Bakal Punya PLTS Pengolahan Nikel Terbesar di Dunia

Dzakwan Agung Mugits , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2023 |20:10 WIB
RI Bakal Punya PLTS Pengolahan Nikel Terbesar di Dunia
RI Bakal Punya PLTS Pengelolaan Nikel Terbesar. (foto ;okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Nickel Industries Limited (NIC) dan PT Sumber Energi Surya Nusantara (Sesna) mencapai kesepakatan untuk menyediakan energi ramah lingkungan untuk pengolahan bijih nikel.

Nickel Industries dan Sesna sepakat untuk mendukung kebutuhan energi operasional smelter Nickel Industries dengan pembangkit listrik tenaga surya, dengan kapasitas terpasang mencapai 200 MWp dan penyimpanan baterai 20 MWh yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Proyek pembangkit listrik tenaga surya ini akan dikerjakan oleh Sesna pengembang energi surya lokal yang juga mendorong tenaga ahli dalam negeri untuk mengembangkan dan berkontribusi aktif dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan.

CEO Sesna Rico Syah Alam mengatakan, kerja sama ini akan menjadi proyek PLTS terbesar di Indonesia, di mana Sesna bertanggung jawab penuh pada proses pengoperasian dan perawatannya.

"Kalau bisa saya bilang, ini adalah PLTS pertama untuk pengolahan nikel di Indonesia. NIC akan menjadi role model dan menjadi inspirasi," ujar Rico dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Rico menyampaikan, proyek ini merupakan perpanjangan dari kolaborasi yang sedang berlangsung antara Sesna dan NIC. Diketahui, keduanya telah bekerja sama dalam penyediaan sistem tenaga surya dengan kapasitas 396 kWp + 250 kWh Battery Energy Storage System (BESS) untuk kamp dan area perkantoran di anak perusahaan NIC, PT Hengjaya Mineralindo.

Sebagai contoh, pembiayaan pembangunan PLTS ini sama sekali tidak dibebankan atau melibatkan NIC sebagai pelanggan. Skema pembiayaan yang digunakan adalah kontrak dengan harga tetap tanpa eskalasi.

Skema zero capex yang ditawarkan Sesna diharapkan dapat menarik minat perusahaan industri lainnya untuk beralih ke penggunaan energi hijau yang mendukung keberlanjutan.

"Semua pendanaan dari kami sebagai developer. Kami sediakan paket zero capex, sehingga kita bertanggung jawab pada solar performance-nya," kata Rico.

Sementara itu, Managing Director Nickel Industries Justin Werner mengatakan, kerja sama ini akan menjadi salah satu proyek tenaga surya terbesar yang akan diimplementasikan di Indonesia hingga saat ini dan menunjukkan komitmen untuk menjadi yang terdepan dalam transisi menuju energi terbarukan di Indonesia serta memelopori masa depan yang lebih berkelanjutan untuk industri pertambangan dan pengolahan di Indonesia.

"Proyek ini menandai langkah baru dalam upaya berkelanjutan kami untuk mengurangi jejak karbon di seluruh aset pengolahan hilir yang kami miliki saat ini, serta dapat menjadi sumber energi terbarukan yang bersih bagi potensi proyek ENC HPAL di masa depan, yang ditargetkan sebagai salah satu proyek dengan emisi karbon terendah di seluruh dunia," katanya.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, hingga tahun 2022, kapasitas terpasang PLTS sebesar 271,6 MW, meningkat hanya 66,9 MW dari kapasitas terpasang pada tahun 2021.

Pembangunan dan pengoperasian proyek PLTS 200 MWp ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemanfaatan energi terbarukan secara nasional serta mendukung program transisi energi Republik Indonesia.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement