Antipati terhadap Israel begitu membutakan Indonesia sehingga negara tersebut mengambil langkah-langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri. Menjadi tuan rumah turnamen ini akan memungkinkan tim mudanya sendiri, yang tidak lolos karena kemampuannya sendiri, untuk berpartisipasi, dan menjadi tuan rumah turnamen tersebut diharapkan dapat memberikan pemasukan beberapa ratus juta dolar ke dalam perekonomian lokal.
Mengecam Israel adalah salah satu cara untuk memainkan kartu populis yang kuat di negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, yang sangat bersimpati kepada Palestina.
Ketika salah satu kandidat presiden terkemuka bergabung dengan seruan untuk melarang Israel, para pesaingnya, termasuk presiden saat ini, akan terlihat kurang pro-Palestina dan menunjukkan dukungan terhadap partisipasi Israel.
Hal ini sangat disayangkan karena Indonesia telah lama dianggap sebagai salah satu negara berikutnya yang akan bergabung dengan Abraham Accords dan menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel.
(RIN)
(Dani Jumadil Akhir)