Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Krakatau Steel (KRAS) Rugi Rp919,4 Miliar, Ini Biang Keroknya

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 22 November 2023 |16:43 WIB
Krakatau Steel (KRAS) Rugi Rp919,4 Miliar, Ini Biang Keroknya
Krakatau Steel Rugi Rp919 Miliar (Foto: Tangkapan Layar)
A
A
A

JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengalami rugi bersih USD59 juta atau setara Rp919,4 miliar sampai dengan September 2023.

KRAS rugi disebabkan oleh beban keuangan sebesar USD97 juta atau setara Rp1,51 triliun.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo menjelaskan, non operasional perusahaan masih harus menanggung beban keuangan USD97 juta hingga September tahun ini. Selain itu, terdapat rugi atas selisih kurs sebesar USD1 juta.

 BACA JUGA:

Kedua hal tersebut membuat Krakatau Steel masih harus membukukan rugi bersih Rp919,4 miliar pada periode sembilan bulan pertama 2023.

“Sampai September 2023 ini perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar USD59 juta dan juga perusahaan masih harus menanggung beban keuangan sebesar USD97 juta,” ujar Purwono dalam Public Expose 2023, Rabu (22/11/2023).

 BACA JUGA:

Kendati merugi, KRAS masih memberikan kontribusinya kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak. Tercatat, hingga September 2023 pajak yang disetorkan mencapai Rp2,7 triliun.

Di sisi pendapatan sebelum bunga, pajak dan amortisasi (EBITDA) sampai dengan September berada di posisi USD27 juta.

Purwono menyebut capaian EBITDA KRAS masih negatif sebesar USD38 juta pasca insiden kebakaran pabrik HSM#1.

Namun begitu, adanya kerja sama Krakatau Steel Group, capaian EBITDA masih membukukan positif dari Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur sebesar USD47 juta dan Subholding Krakatau Baja Konstruksi sebesar USD13 juta.

“EBITDA kita sampai dengan September ini masih positif, yaitu USD27 juta,” ujarnya.

Sementara, posisi aset perusahaan pada 30 September 2023 sebesar USD2,9 miliar atau turun sebesar 7,5% dari posisi 31 Desember 2022.

Penurunan ini disebabkan aksi KRAS melakukan likuidasi atas piutang maupun persediaan barang jadi untuk menjaga kas operasi perusahaan. Selain itu, adanya divestasi sebagian saham anak usaha untuk memenuhi kewajiban restrukturisasi utang.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement