Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya untuk meningkatkan literasi pekerja khususnya di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) terkait pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, salah satunya melalui Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC).
Masifnya kampanye ini membuat Marketeers memberikan pengakuan pada Kampanye Komunikasi KKBC sebagai Product Campaign in Multichannel of the Year dalam Marketeers Editor’s Choice Award 2023.
Sementara itu total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan juga berhasil tumbuh sebesar 12,9 persen (YoY) sehingga jumlahnya mencapai Rp686 Triliun.
BPJS Ketenagakerjaan berhasil menjadi satu-satunya institusi di Indonesia yang mendapatkan penghargaan highly commended Top Investment House untuk kategori sovereign wealth pension funds dan The Most Astute Investors in Asian Local Currency Bonds 2023 dari The Assets, serta The most Inspiring Financial Companies dari CNBC Indonesia dalam pengelolaan investasi berbasis prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Dari sisi layanan, tahun ini BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan manfaat sebesar Rp45 triliun kepada 3,6 juta pekerja dan ahli waris, serta menyalurkan beasiswa pendidikan senilai Rp309 miliar kepada 72 ribu anak pekerja.
Layanan Call Center 175 yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan turut sukses mencatatkan tingkat kepuasan diatas 90 persen. Capaian ini berhasil membawanya menyabet 6 kategori penghargaan The Best Contact Center Indonesia 2023 dari Indonesian Contact Center Association (ICCA).
Untuk memberikan layanan yang lebih luas, tahun ini BPJS Ketenagakerjaan membuka 61 kanal layanan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di dalam negeri serta 3 kanal representasi di Taiwan, Korea Selatan, dan Brunei Darussalam.
Anggoro berkomitmen akan terus memperluas kanal layanan di berbagai negara tujuan PMI.
“Seluruh capaian ini pastinya tidak lepas dari dukungan pemerintah serta para pemangku kepentingan baik di level pusat maupun daerah. Kami mengucapkan terima kasih sekaligus mendorong agar kolaborasi ini terus diperkuat agar pada 2026 mendatang target universal coverage 70 juta pekerja, dengan dana kelolaan Rp1.001 triliun dapat tercapai,” ucapnya.