JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju ke level tertinggi ataul all time high membuat tiga saham perbankan ‘big caps’ mencetak level tertinggi sepanjang masa. Kinerja all-time high (ATH) ini dicapai pada Kamis 4 Januari 2024.
Ketiganya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Penguatan tiga saham ‘blue chip’ itu juga tak terlepas dari aksi beli investor asing, yang total mencapai Rp1,3 triliun.
Tak main-main, kenaikan saham-saham tersebut juga berkontribusi utama terhadap kenaikan IHSG yang kembali mencetak rekor barunya.
Berikut adalah kinerja BMRI, BBNI, dan BBCA sepanjang Kamis (4/1/2023):
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Saham BMRI berakhir menguat 4,10% di Rp6.350 per saham. Level tertinggi disentuh di Rp6.400 per saham, dari rekor sebelumnya Rp6.200 pada 5 Oktober 2023.
Transaksi-net mencapai Rp960,41 miliar, dengan net-volume sebesar 152,51 juta lembar saham. Investor asing memborong Rp403,30 miliar di seluruh pasar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Saham BBNI ditutup naik 4,67% di Rp5.600 per saham, dengan titik tertinggi di Rp5.675, dari rekor ATH sebelumnya pada 15 Desember 2023 sebesar Rp5.425 per saham.
Transaksi-net BBNI mencapai Rp468,82 miliar, dengan volume 85,10 juta lembar saham. Investor asing masuk sebesar Rp78,92 miliar all-market.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BBCA menyentuh level tertinggi di Rp9.475 per saham, sesuai level penutupan yang menguat 1,34%. Kinerja ini terbentuk setelah BBCA mengalami sideways sejak perdagangan awal tahun ini. Rekor sebelumnya terjadi pada 11 Agustus 2023 sebesar Rp9.450 per saham.
Pada penutupan Kamis, transaksi-net BBCA sebesar Rp730,51 miliar, dengan volume 77,29 juta saham. Investor asing belanja Rp359,55 miliar.
(Feby Novalius)