Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kredit Investasi dan Modal Kerja Tumbuh di Atas 10% pada 2023

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 20 Februari 2024 |17:04 WIB
Kredit Investasi dan Modal Kerja Tumbuh di Atas 10% pada 2023
Pertumbuhan Kredit Sepanjang 2023. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi industri perbankan Indonesia tetap resilien dan berdaya saing didukung oleh tingkat profitabilitas.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, dari sisi kinerja intermediasi, pada Desember 2023, secara yoy kredit meningkat Rp666,68 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,38% (November 2023: 9,74% yoy) menjadi Rp7.090 triliun.

"Pertumbuhan tersebut utamanya didorong kredit investasi yang tumbuh sebesar 12,26% yoy dan Kredit Modal Kerja sebesar 10,05% yoy," kata Dian dalam konferensi pers OJK, Selasa (20/2/2024).

Adapun OJK mencatat ROA sebesar 2,74% (November 2023: 2,72%) dan NIM sebesar 4,81% (November 2023: 4,83 persen).

Permodalan (CAR) perbankan relatif tinggi sebesar 27,65% (November 2023: 27,86 persen), menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.

Sementara ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 12,02% yoy, dengan porsi kredit sebesar 45,64% dari total kredit perbankan.

Dalam pada itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Desember 2023 tercatat 3,73% yoy (November 2023: 3,04% yoy) atau menjadi Rp8.458 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 4,57% yoy.

Likuiditas industri perbankan pada Desember 2023 meningkat dengan rasio-rasio likuiditas jauh di atas level kebutuhan pengawasan. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing naik menjadi 120,07% (November 2023: 115,73%) dan 28,73% (November 2023: 26,04%), atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,71% (November 2023: 0,75%) dan NPL gross sebesar 2,19% (November 2023: 2,36%).

Seiring pertumbuhan perekonomian nasional, jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan menjadi sebesar Rp265,78 triliun (November 2023: Rp285,32 triliun) atau turun Rp19,53 triliun, dengan jumlah nasabah tercatat sebanyak 1,04 juta nasabah (November 2023: 1,14 juta nasabah).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement