JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berupaya untuk menggaet nasabah atau pengguna baru super apps digital banking BRImo. Di 2024 ini, nasabah BRImo ditargetkan bisa mencapai 40 juta.
Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto mengatakan, jumlah nasabah atau pengguna aktif BRImo saat ini sebanyak 34 juta.
“Kalau jumlah persennya dari nasabah BRI yang pakai aplikasi BRImo, mungkin belum ya. Tapi kalau jumlahnya mencapai 34 juta. Kita ini ada lebih dari 160an juta nasabah, jadi baru 34 juta pengguna BRImo. Artinya, kita masih perlu banyak, terus kita improve,” tutur Direktur Retail Funding & Distribution BRI Andrijanto ditemui Okezone.com di acara BRImo-kan Car Free Day, FX Sudirman, Jakarta, Minggu (21/4/2024).
Menurut Andrijanto, jika dibandingkan dengan yang lain, jumlah pengguna aktif BRImo sebanyak 34 juta memang masih yang terbanyak.
“Ini yang terus kita dorong. Itu lumayan 34 juta nasabah ya. Sudah berapa kalau dihitung dari transaksi per hari saja. Semakin masyarakat menggunakan kita, harapannya masyarakat juga mudah terliterasi secara digital. Makanya kita itu tidak hanya mengajak mereka menggunakan BRImo, tapi juga tahu cara mengamankan transaksinya secara digital,” tuturnya.
Peserta CFD antusiasi datang ke booth BRI. (Foto: Tuty Ocktaviany)
Untuk target 2024 ini, kata Andrijanto, harus menembus lebih dari 40 juta nasabah.
“Penduduk Indonesia hampir 200 juta, artinya terus kita dorong ya. Lagi-lagi ini sesuatu yang tidak mudah, kita ajarkan masyarakat untuk mengenal digital kan tidak mudah,” ujarnya.
Untuk menggenjot target 40 juta pengguna BRImo di 2024, Andrijanto mengatakan, ada salah satu caranya memakai digital campaign.
“Ini sebenarnya kan barang-barang digital, pasti pendekatannya menggunakan media digital. Kita tahu pendekatan-pendekatan untuk memastikan bahwa BRImo bisa dijangkau masyarakat, tanpa harus kita bantu satu-satu. Kalau satu-satu, berapa orang harus kita rekrut itu sebenarnya,” kata dia.
Sejauh ini, nasabah BRI masih didominasi lapisan masyarakat menengah ke bawah. Itu yang menjadi tantangannya.
“Justru itu, ya kita tetap harus contohkan, terutama bagaimana cara menggunakan. Itu yang paling penting. Kadang-kadang kita hanya mengajak, tapi sebenarnya fungsinya apa gitu yang harus disampaikan soal BRImo,” ucapnya.
Andrijanto kembali menambahkan, “Justru yang paling penting itu adalah BRImo itu bisa dipakai untuk misalkan apa, kita contohkan. Kita berikan step-stepnya. Untuk membayar listrik, kita contohin juga. Bahkan, cara kita untuk mengkomunikasikan, kita pakai cara-cara yang lebih simpel, yang lebih aplikatif juga.”
Pria yang hobi olahraga sepeda ini mengatakan, semisal untuk membayar token listrik, perlu ditunjukkan. “Ada materi komunikasi untuk menunjukkan di BRImo-nya harus diapain. Itu cara menumbuhkan keyakinan bahwa alat yang kita sampaikan ini, kita kenalkan ini, benar-benar bermanfaat ke masyarakat. Itu intinya,” katanya.
Andrijanto mengingatkan semua yang ada di BRImo perlu disampaikan ke masyarakat.
“Terus menambah kemudahan-kemudahan BRI ke masyarakat. BRImo ini hari-hari ada di sekitar masyarakat, itu yang selalu kita tekankan. Kita punya tagline one day in life with BRImo. Itu artinya, semua circle di BRImo itu adalah titik-titik di masyarakat, mulai dari bangun pagi sampai tidur kembali. Itu semua dikaitkan sama BRImo, disambung-sambungin sama BRImo. Itu seperti lifestyle, pagi-pagi sudah mengecek saldo, jadi tidak usah ke mana-mana,” ucap Andrijanto.