Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BEI Tetapkan Saham Waskita (WSKT) Saham Tak Likuid

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Kamis, 30 Mei 2024 |18:51 WIB
BEI Tetapkan Saham Waskita (WSKT) Saham Tak Likuid
Saham WSKT (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi kriteria baru bagi saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK).

Label baru yang disematkan adalah nomor 7, berkaitan dengan saham yang tidak likuid. Keputusan ini tercantum dalam Pengumuman BEI No. Peng-UK-00020/BEI.PLP/05-2024 terkait Perubahan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus.

“Perubahan ini mulai efektif pada tanggal 31 Mei 2024,” demikian isi pengumuman BEI, Kamis (30/5/2024).

Kriteria nomor 7 dalam Papan Pemantuan Khusus berarti sebuah saham perusahaan memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta.

Demikian juga volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction, demikian tercantum dalam Poin III.1.7. Peraturan BEI Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Pada Papan Pemantauan Khusus.

Diketahui gembok suspensi WSKT berlangsung lebih dari setahun lamanya di seluruh pasar bursa, sejak 8 Mei 2023. Kondisi ini sempat membangunkan ‘hantu’ pembatalan pencatatan alias delisting yang mengancam keberadaan entitas BUMN Karya itu di bursa, apabila tak mampu memulihkan keadaan.

Sesuai Ketentuan III.3.1.2, Peraturan Bursa I-I, suatu saham perusahaan tercatat dapat dihapus apabila suspensi lebih dari 24 bulan. Artinya Waskita butuh 1 tahun lagi untuk segera berbenah.

“Kami sampaikan bahwa saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Perseroan) telah disuspensi di Seluruh Pasar selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 8 Mei 2025,” tulis BEI dalam pengumuman, Rabu (8/5/2024).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement