JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut perlu adanya langkah dan visi baru agar dapat mewujudkan pembangunan yang adil dan inklusif bagi negara berkembang.
Jokowi menekankan empat poin, salah satunya Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global membela kepentingan Global South.
"Untuk itu, saya ingin menekankan 4 poin. Yang pertama, pencapaian target SDG harus tetap menjadi fokus utama pembangunan global, yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional termasuk Agenda 2063 Afrika dan didukung Kemitraan Multi-Pihak," kata Jokowi pada pembukaan Sesi Joint Leaders’ Forum Tingkat Tinggi Kemitraan MultiPihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2, di Bali pada hari ini Senin (2/9/2024).
Poin yang kedua, kata Jokowi, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global membela kepentingan Global South.
"Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global membela kepentingan Global South sekaligus menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDG. Ini adalah komitmen yang konsisten Indonesia usung sejak Konferensi Asia Afrika 69 tahun yang lalu," tegasnya.
Indonesia, lanjut Jokowi, siap bermitra dengan siapapun, utamanya dengan kawasan Afrika sebagai kunci agenda pembangunan global.
Menurut Jokowi, hasil kemitraan Indonesia-Afrika sejauh ini sangat nyata membawa peningkatan pesat volume perdagangan dan berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan.
"Bahkan, Indonesia-Africa Forum tahun ini telah mencatat kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai $3,5 miliar, hampir 6 kali lipat dari IAF pertama di tahun 2018," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, untuk meningkatkan kerja sama Utara-Selatan.
“Sehingga kita dapat saling melengkapi, dapat saling bahu membahu dalam mengatasi tantangan-tantangan global,” tuturnya.
"Dan dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asian African Conference, memperingati 70 tahun KTT Asia Afrika," tandasnya.
(Taufik Fajar)