Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

China Over Produksi, Jokowi Khawatir RI Dibanjir Barang Impor Murah

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Rabu, 09 Oktober 2024 |11:15 WIB
China Over Produksi, Jokowi Khawatir RI Dibanjir Barang Impor Murah
Presiden Jokowi soal Impor RI (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini banyak produk China yang over produksi. Bahkan produk China masuk secara masif di pasar domestik banyak negara dengan harga yang murah.

"Di sisi lain juga sudah banyak dibahas secara luas soal over produksi di China, banyak negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah," kata Jokowi dalam sambutannya saat membuka Trade Expo Indonesia ke 39 Indonesia di Hall Nusantara ICE BSD City, Tangerang, pada hari ini Rabu (9/10/2024).

Jokowi pun berharap Indonesia dapat melindungi pasar domestiknya dari gempuran produk China. Dan juga, katanya, Indonesia harus mampu menguasai pasar dalam negeri dan merambah secara luas ke luar negeri.

"Dan kita sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia 280 juta jiwa harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri," kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi secara resmi membuka Trade Expo Indonesia ke 39 Indonesia di Hall Nusantara ICE BSD City, Tangerang, pada hari ini Rabu (9/10/2024).

"Saya menyambut baik trade Expo Indonesia yang ke-39 ini sebagai pameran produk ekspor terbesar di Indonesia yang dilakukan secara hybrid by offline dan virtual untuk memasarkan produk-produk unggulan kita ke pasar dunia," kata Jokowi dalam sambutannya.

"Kita harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi lagi dan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk kita serta bisa merambah ke pasar yang lebih luas lagi," sambungnya.

Jokowi menyebut saat ini dunia masih belum pulih sepenuhnya. Ekonomi global, katanya, juga masih tumbuh lambat dikisaran 2,6%--2,7%, serta inflasi yang masih menghantui banyak Negara.

"Perkiraan inflasi global dikisaran 5,9%, ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat Negara-Negara terus membuat kebijakan restriksi perdagangan. Saat ini setidaknya ada 19 Negara yang melakukannya, semua itu membuat volume perdagangan global menjadi lesu," kata Jokowi.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement